Tingkatkan Reputasi dan Mutu, BLAJ Berproses Menuju Jurnal Berstandar Internasional
Bogor (Balitbang Diklat)---Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) menggelar Lokakarya Pembangunan Jurnal Berstandar Internasional. Kegiatan dihadiri para pengelola dari berbagai jurnal, berlangsung pada 12 s.d. 15 April 2022 di The Sahira Bogor.
Plt. Kepala Badan Litbang dan Diklat Abu Rokhmad mengatakan lokakarya bertujuan untuk menyusun langkah strategis dan panduan pengelolaan jurnal berstandar internasional. “Berbagai upaya untuk meningkatkan reputasi dan mutu penerbitan karya ilmiah di Kementerian Agama harus selalu didukung,” ujar Kaban Abu mengawali arahannya, Selasa (12/4/2022).
Kaban Abu mengatakan walau saat ini Balitbang Diklat sedang mengalami perubahan nomenklatur, hal tersebut tidak mengubah karakter keluarga Balitbang Diklat. “Meskipun sebagian peneliti telah pindah ke BRIN, tapi masih ada tugas yang perlu dilakukan. Salah satunya pengelolaan jurnal,” katanya.
Kaban berharap jurnal tetap terbit secara periodik, bahkan impian besar membangun jurnal bertaraf internasional dapat terwujud. “Warisan dari para peneliti sebelumnya harus dijaga dan dirawat, bahkan perlu ditingkatkan kualitas reputasinya,” ujar pria kelahiran Jepara ini.
“Semangat membangun jurnal harus dijaga, maka perlu dicari cara dan terobosan terbaru agar progresif. Mengingat saat ini unit litbang akan bergeser, maka unit diklat perlu diperhatikan pula,” kata Kaban.
Kaban mengaku tidak ingin mendengar berita duka bahwa jurnal yang awalnya berstatus baik, berhenti terbit padahal tidak ada kendala berarti. “Jika ada kendala maka perlu dicari solusinya, sebab jurnal bisa menjadi media bagi widyaiswara menerbitkan karya terbaik sesuai kepakarannya,” ungkapnya.
Selain itu, Kaban berharap capaian yang telah diraih dapat dipublikasikan agar masyakarat mengetahui hasil kerja dari instansi. Termasuk media sosial perlu diisi dengan narasi yang positif dan membangun. “Perlu pula membuat narasi yang membangkitkan semangat masyarakat untuk membangun kerukunan, perdamaian, dan menjaga keutuhan rasa nasionalisme dan keagamaan,” katanya melanjutkan arahan.
Menurut Kaban, situasi saat ini sangat dinamis, terutama berkaitan dengan perkembangan teknologi dan informasi. Sehingga isu negatif mudah berkembang.
“Oleh karena itu, saya berharap widyaiswara yang bergerak di bidang humas mampu berperan untuk menjaga stabilitas sekaligus merawat keragaman yang dimiliki. Kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga stabiltas NKRI,” imbau Kaban.
Terakhir, Kaban mengapresiasi kegiatan ini, dengan target yang diharapkan yakni tersusun pedoman yang bisa dijadikan acuan. “Para pengelola jurnal diharapkan terus merawat, menjaga, dan meningkatkan reputasi serta kualitas jurnal yang dimiliki,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala BLAJ Susari mengatakan output kegiatan ini adalah adanya Buku Panduan Pengelolaan Jurnal Terindek Internasional. Buku ini diharapkan bisa menjadi pegangan bagi pengelola jurnal BLA Jakarta maupun Badan Litbang dan Diklat Kemenag.
“Dengan adanya pedoman, diharapkan pengelola jurnal bisa paham kiat-kiat atau tips agar jurnal terindeks internasional,” ungkapnya.
Adapun latar belakang kegiatan bertujuan mengingat penilaian akreditasi Sinta yang saat ini berorentasi internasional. “Ini bisa menjadi pemantik mengingat hampir semua jurnal ilmiah di bawah Balitbang Diklat Kemenag RI belum ada yang terindek scopus atau terindeks global,” ujar Kepala BLAJ.[]
Diad/AR