Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta (Balai Litbang Agama Jakarta) merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Sebelumnya, lembaga bergerak dalam bidang penelitian  dan pengembangan agama ini bernama Balai Penelitian Agama dan Masyarakatan (Balitamas) Jakarta. Lahirnya lembaga penelitian ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 14 tahun 1978 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan. Pada saat yang bersamaan, berdiri pula dua UPT lainnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 12 tahun 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan di Semarang dan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 13 tahun 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Lektur Keagamaan di Makassar.


Terbentuknya Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan (Balitamas) Jakarta melalui Surat Keputsan Menteri Agama di atas, kemudian disusul dengan Surat Keputusan Menteri Agama tentang Pengangkatan Kepala Balai dan dan diambil sumpanya atas namas Drs. Djohan Effendi sebagai Kepala Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan (Balitamas) yang pertama tahun 1978 di Jakarta. Pada saat itulah mulai berfungsi Kantor Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan (Balitamas) Jakarta yang beralamat di Jalan Kramat No. 85 Jakarta Pusat, sekarang menjadi kantor Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB).


Keadaan ini berlangsung sekitar 7 (tujuh) tahun, yakni sejak tahun 1978 sampai tahun 1984. Kemudian pada tahun HM Tamrin  No. 6 Lantai IV dan V Jakarta Pusat dan pada tahun 1991 berpindah kantor Jalan Taman Amir Hamzah nomor 34 Jakarta Pusat sampai tahun 2001. Kemudian pada tahun 2002 pindah ke Jalan Stasiun Senen, Jakarta Pusat, sekarang menjadi kantor Dinas Perhubungan (DLLAJ) DKI Jakarta hingga tahun 2006.


Seiring dengan bertambahnya pegawai dan kebutuhan sarana dan prasarana lainnya, maka sejak Juni 2006 Balai Litbang Agama Jakarta menempati gedung sebagai kantor milik sendiri, sebuah bangunan berkontruksi permanan 3 (tiga) dengan luas bangunan 2.000 meter persegi dan luas  tanah 3.000 meter persegi di Jalan Rawa Kuning No. 6 Kelurahan Pulogebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur.


Di dalam perkembangannya, Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan (Balitamas) Jakarta ini berubah nama menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, sebagai implementasi atas Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 346 tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta. Dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Agama tersebut, maka nomenklatur Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan (Balitamas) Jakarta, Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan di Semarang dan Balai Penelitian Lektur Keagamaan di Makasar menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Agama. Dengan demikian, Keputusan Menteri Agama Nomor 12, 13, dan 14 tahun 1978 di atas tidak berlaku lagi.


Dasar berdirinya Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta di atas diperkuat dengan persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara  melalui Surat Nomor B/749/M.PAN/4/2004 tanggal 28 April 2004 tentang Perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Balai Diklat Keagamaan serta Surat Keputusan Presiden Nomor 22 dan 23 tahun 2004 tentang penggunaan nama Balai Penelitian dan Pengembangan Agama mulai efektif digunakan.


Pada awal berdirinya, Sumber Daya Manusia (SDM) Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan (Balitamas) Jakarta memiliki 6 (enam) orang pegawai, dan pada tahun 1980 bertambah menjadi 8 (delapan) orang pegawai, sehingga berjumlah 14 (empat belas) orang. Penambahan pegawai ini terus berkembanga dari tahun ke tahun. Hingga tahun 2021, Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta berjumlah  61 orang, dengan rincian Pejabat Struktural  5 orang, pejabat Fungsional Peneliti 28, Fungsional Litkayasa 2 orang, Fungsional Umum 13 orang dan tenaga Honorer 15  orang. 

 

Kemudian Pada tahun 2022 Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta mengikuti kebijakan Nasional tentang peralihan Peneliti ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sehingga saat ini jumlah pegawai Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta berjumlah  31 orang, dengan rincian Pejabat Struktural 2 orang, Jabatan Fungsional Tertentu 13 orang , Pelaksana 4 orang dan Tenaga Honorer 12 orang.

Sepanjang sejarah berdirinya Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta dari tahun 1978 hingga sekarang telah dinakodai oleh 13 Kepala Balai sebagai berikut:

  1. Prof.Dr. Djohan Effendi, MA lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan pada 1 Oktober 1939. Dilantik menjadi Kepala Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan Jakarta tahun 1978 hingga 1981.
  2. Drs. H. Sawabi Ichsan, MA menjabat sebagai Pejabat Sementara (PJS) Kepala Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan Jakarta tahun 1981.
  3. Drs. H. Sudjangi lahir di Magetan Jawa Timur. Dilantik menjadi Kepala Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan Jakarta tahun 1981 hingga 1988
  4. Drs. H. Sutarman lahir di Piyungan - Yogyakarta pada 23 Agustus 1936. Dilantik menjadi Kepala Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan Jakarta tahun 1988 hingga 1991.
  5. Prof. Dr. H.M. Bambang Pranowo, MA lahir di Magelang Jawa Tengah pada 27 Agustus 1947. Dilantik menjabat Kepala Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan Jakarta tahun 1991 hingga 1993.
  6. Drs. H. Ahmad Syafi’i  Mufid, MA lahir di Demak pada 4 Juli 1950. Dilantik menjadi Kepala Penelitian Agama dan Kemasyarakatan Jakarta tahun 1993 hingga 1998.
  7. DR. H. Muhaimin AG, MA lahir di Cirebon pada 9 September 1946. Dilantik menjadi Kepala Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan Jakarta tahun 1998 hingga 1999.
  8. Prof. Dr. Hj. Siti Musdah Mulia, MA,  lahir di Bone-Sulawesi Selatan pada 3 Maret 1958. Dilantik menjadi kepala Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan Jakarta tahun 1999 hingga 2000.
  9. Prof. Dr. H. Marzani Anwar, M.Pd lahir di Yogyakarta pada tanggal 20 April 1952. Menjabat sebagai Pejabat Sementara kepala Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan Jakarta Jakarta tahun 2000 hingga 2002.
  10. Drs. H. Afif HM, M.Si, lahir di Tegal Jawa Tengah pada tanggal 14 Maret 1951. Dilantik menjadi Kepala Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan Jakarta tahun 2002 hingga 2007. Pada masa Afif HM inilah, Balitamas berubah nama menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta Balai Litbang Agama) tepatnya pada tanggal 14 Juni 2004.
  11. Drs, H. Abdul Malik MTT, M.Si. lahir di Ory Palluwu, Pulau Harukulahir, Maluku Tengah  pada tanggal 15 Agustus 1952. Dilantik menjadi Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta tahun 2007 hingga 2008.
  12. Drs. H. Imran Siregar, M.Pd.  lahir di Tapanuli Selatan. Dilantik menjadi Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta tahun 2008 hingga 2012.
  13. Dra. Hj. Anik Farida, M,Hum, lahir di Magelang pada tanggal 29 Agustus 1966. Menjabat sebagai kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta tahun 2012 sampai 2017
  14. Dr. Muhammad Adlin Sila, Ph.D, lahir di Ujung Pandang, 16 September 1970, Menjabat Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta tahun 2017 sampai 2018.
  15. Dr. Nurudin, M.Si, lahir di Banyuwangi 20 Juli 1980. Menjabat sebagai Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta tahun 2018 sampai 2021.
  16. Dr. H. Susari, M.A lahir 13 November 1966, Menjabat sebagai Plt. Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama  Jakarta tahun 2021 sampai 2022.
  17. Hery Susanto, S.S., M.AP 13 November 1983, Menjabat sebagai Plt. Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta tahun 2022
  18. Dr. Samidi, S.Ag, M.S.I. 22 Agustus 1974, Menjabat sebagai  Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta tahun 2022 sampai sekarang