Pentingnya RB/ZI, Aspek Integeritas dan Loyalitas Menjadi Hal penting yang Harus Melekat pada Setiap ASN BLAJ
Selasa, 9 Februari 2021 Balai Litbang Agama Jakarta melaksanakan kegiatan Penyusunan Program Kerja Reformasi Birokrasi (RB) dan Zona Integritas (ZI) Serta Agen Perubahan, di Oria Hotel Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) Nurudin beserta Kasubag Tata Usaha Hery Susanto dan pegawai BLAJ lainnya. Hadir pula secara daring beberapa narasumber diantaranya F. Eko Yulianto dari CTO-Kemenkeu & Desmarwita dari Kemenpan RB.
Kepala Balai Litbang Agama Jakarta, Nurudin dalam sambutannya mengatakan bahwa BLAJ ingin memaksimalkan reformasi birokrasi dengan resources (pegawai) yang ada untuk mencapai kinerja yang efektif dan efisien. Organisasi ini sudah lengkap untuk mendorong organisasi reformasi birokrasi dan zona integeritas. Meskipun BLAJ tidak langsung melayani masyarakat, tapi BLAJ memiliki tugas melayani organisasi internal yaitu Kementerian Agama (Kemenag) dalam penyediaan data dan informasi kebijakan di setiap level.
“BLAJ juga memiliki tanggung jawab dalam penyediaan data kebijakan untuk kementerian yang mencakup data informasi untuk wilayah Indonesia Barat, yang saat ini belum tercover dengan baik. Untuk itu butuh reformasi agar mendorong capaian tersebut. Penelitian di BLAJ memiliki hasil akhir yaitu (1) policy brief, di mana program-program yang ada di Kemenag bisa dievaluasi. Produk penelitian yang kedua yaitu orientasi pada kebijakan, perumusan kebijakan, yang hasil akhirnya adalah (2) policy paper. Tapi tidak hanya berhenti sampai di situ, produk dan rekomendasi dapat dimanfaatkan lebih jauh, tidak hanya fokus pada output-output di atas namun juga impactful (berdampak). Mendapatkan pengakuan bahwa program menghasilkan dampak.” tambahnya.
Oleh sebab itu, Nurudin menjelaskan bahwa hubungan manajemen dalam organisasi adalah sentral agar sama-sama menyukseskan target dari organisasi yang telah ditetapkan. Kita ingin melampaui target, tapi memaksimalkan resources secara efektif dan efisien. Setiap orang harus memahami betul fungsinya dalam organisasi. Sistem merit, pemetaan kualifikasi, kompetensi agar tidak ada lagi missmacth dalam organisasi. Reformasi RB/ZI bagian penting, aspek integeritas dan loyalitas menjadi hal penting harus melekat pada setiap ASN.
Dalam kegiatan ini hadir pula Ibu Kartika Damawanti Kepala Bagian Biro Ortala (Kemenag) , beliau menyampaikan bahwasannya WBK-WBBM harus dimulai dari unit terkecil mengacu pada Resntra. BLAJ harus punya inovasi selain pelayanan data dan informasi untuk stakeholder. Transformasi di BLAJ itu berasal dari evaluasi. Saat ini nilai RB Kemenag 75% dengan target pencapaian >80%. Agen perubahan mendorong terwujudnya reformasi birokrasi di Kementerian Agama.
Dalam kegiatan ini pula para peserta juga memberikan ide-ide Inovasi RB & ZI. Terdapat 26 Inovasi baru yang dihasilkan dalam diskusi, yang mencakup tentang Managemen Perubahan, Tata Laksanan dan E-Gov, Akuntabilitas, Managemen SDM, serta Pengawasan. Hal ini diharapkan dapat terlaksana demi tercapainya Reformasi RB/ZI di lingkungan Balai Litbang Agama Jakarta.