Peningkatan Literasi Digital di Madrasah Aliyah: Evaluasi Kebijakan dan Tantangan Paparan Konten Negatif di Media Sosial
  • Humas
  • 24 September 2024
  • 59x Dilihat
  • Berita

Peningkatan Literasi Digital di Madrasah Aliyah: Evaluasi Kebijakan dan Tantangan Paparan Konten Negatif di Media Sosial

Gambar

Dalam upaya memperkuat literasi digital di kalangan siswa Madrasah Aliyah dan mengatasi paparan konten negatif di media sosial, Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) menyelenggarakan kegiatan "Penyusunan Hasil dan Evaluasi Pelaporan Kebijakan Tingkat Cakap Digital dan Ekspose Siswa Madrasah Aliyah Terhadap Konten Negatif di Media Sosial". Acara yang berlangsung di Hotel 101 Jakarta pada Selasa (24/09) merupakan bagian dari rangkaian penelitian yang dilakukan BLAJ untuk mengevaluasi serta memperkuat kebijakan literasi digital di lingkungan Madrasah Aliyah, sekaligus merumuskan solusi atas tantangan yang dihadapi siswa terkait paparan konten negatif di media sosial.

Kegiatan ini dibuka Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Suyitno yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan literasi digital di era teknologi informasi. "Media sosial memberikan akses luas kepada para siswa untuk belajar, namun juga membawa ancaman berupa penyebaran konten yang merusak, seperti hoaks, ujaran kebencian, radikalisme serta judi online. Oleh karena itu, kecakapan digital menjadi kunci bagi generasi muda untuk dapat berkembang di dunia yang semakin terhubung secara digital," ujar Suyitno.

Suyitno mengatakan hasil temuan penelitian ini perlu ditindak lanjuti bersama Direktorat KSKK (Kurikulum, Sarana, Kesiswaan, dan Kelembagaan) Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama serta lembaga atau institusi lain yang konsen pada kampanye literasi digital. 

"Hasil temuan penelitian ini disimpulkan Anak-anak (Madrasah) sudah terpapar literasi digital pada level dasar dasar. Dalam temuan penelitian ini, disebutkan bahwa anak-anak secara umum tidak asing dengan literasi digital. Kerjasama dengan berbagai pihak diharapkan akan menghasilkan temuan bermakna, yang harus segera ditindaklanjuti demi menciptakan dampak positif," ujar Kaban Suyitno.

Sedangkan Kepala Balai Litbang Agama Jakarta Irhason dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penelitian yang dilakukan terhadap siswa Madrasah Aliyah di lima kota besar: Medan, Palembang, Tangerang Selatan, Bandung, dan Jakarta Selatan. Pengumpulan data lapangan dilakukan pada 9-23 Juni 2024 melibatkan 1.830 responden siswa kelas X dan XI dari Madrasah Aliyah negeri dan swasta.

Irhason mengatakan kendati survei ini menyoroti tingkat kecakapan digital dan paparan siswa terhadap konten negatif. Tingkat ekspose siswa terhadap konten negatif seperti kekerasan fisik, kekerasan verbal, pornografi, dan judi online masih signifikan meski persentasenya kecil.

“Kami mendapati bahwa meskipun banyak siswa sudah cukup cakap secara digital, mereka masih rentan terhadap penyebaran konten negatif. Hal ini menunjukkan pentingnya kebijakan pendidikan yang lebih kuat untuk melindungi siswa dari pengaruh buruk media sosial,” ujar Kepala Balai Litbang Agama Jakarta dalam laporannya.

Rekomendasi dari policy paper yang telah di susun mencakup pengintegrasian konten digital ke dalam kurikulum pendidikan, yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa di era digital saat ini. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menghadirkan konten digital edukatif dan positif yang dapat diakses oleh siswa di seluruh jenjang pendidikan. 

Selain itu, pendidikan tentang etika digital, keamanan siber, dan cara mengidentifikasi informasi yang benar juga menjadi bagian penting dari inisiatif ini. Dengan literasi digital yang lebih baik, diharapkan para siswa mampu menghadapi tantangan di dunia digital dengan bijak dan aman, serta pengembangan konten digital edukatif dan positif yang dapat diakses oleh siswa.

Kegiatan ini dihadiri para pakar dari berbagai lembaga, Dirjen KSKK TU, Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Arskal Salim, KSKK Subdit Kurikulum, Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Slamet Santoso, Direktur GTK Madrasah Thohib Al Asyhar, Kanwil DKI (Ketua Tim Seksi Guru), Peneliti BRIN, Kanwil DKI (Ketua Tim Seksi Kesiswaan), Kemenag Jaksel dan Ketua Seksi Guru, Pegawai BLA Jakarta dan peserta daring, salah satunya yaitu Kepala Seksi Penmad Kemenag.