Membangkitkan Nilai Nasionalisme Dalam Teks Keagamaan di Cirebon
  • 13 Maret 2021
  • 301x Dilihat
  • Berita

Membangkitkan Nilai Nasionalisme Dalam Teks Keagamaan di Cirebon

BLAJ-Nasionalisme bagi masyarakat Cirebon, khususnya remaja cenderung menurun. Hal ini dikatakan Kabid Pengembangan Perpustakaan Dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Perpustakaan Kota Cirebon H. Agus Jaman kepada peneliti Balai Litbang Agama Jakarta Reza Perwira dan staf Tata Usaha BLAJ Ade Kasdeyanti saat melakukan pengumpulan data penelitian kajian nasionalisme dalam teks-teks keagamaan di Cirebon. Kegiatan pengumpulan data ini dilakukan selama 15 hari (11-25 Februari 2021)

Menurut Agus Jaman kecenderungan penurunan nasionalisme dapat  terlihat minimnya aktivitas remaja terkait kegiatan yang berhubungan nilai-nilai nasionalisme. Meski demikian, penanaman nilai-nilai nasionalisme baik di sekolah maupun di masyarakat tetap berjalan sebagai bagian warisan leluhur. Terbukti dengan masih banyak adat dan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Cirebon yang merujuk pada Keraton, seperti upacara panjang jimat, rajaban, syawalan, dan masih banyak lagi.

Bambang Irianto dari Rumah Budaya Nusantara Pasambangan Jati mengatakan ada hubungan yang sangat erat antara Keraton dan  nasionalisme. Hal ini bisa dilihat  melalui naskah-naskah yang menceritakan tentang sejarah keraton dan aktifitasnya yang menjadi rujukan masyarakat dalam melakukan berbagai kehidupan kesehariannya. Salah satunya yaitu terdapat naskah tentang Bendera Cirebon. Didalam Bendera Cirebon mengandung makna patriotisme yang di kolaborasi dengan nilai-nilai keislaman.

Ustad Abdul Muid Pimpinan Pondok Pesantren Al Muttaqin Cirebon, mengatakan bahwa nilai-nilai nasionalisme juga ditanamkan pada santri-santri pesantren di Cirebon melalui materi-materi pembelajaran dan ekstrakurikuler atau kegiatan informal lainnya. Dalam materi pembelajaran terdapat dalam buku berdasarkan kurikulum dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Terkait dengan ekstrakurikuler dengan melaksanakan upacara bendera, pramuka, paskibra, dan masih banyak lagi. 

Hingga saat ini, nasionalisme dalam konteks budaya di Cirebon masih terlaksana dengan baik. Hal itu dapat dibuktikan dengan masih banyaknya tradisi- tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat yang dipusatkan di petilasan makam  Pasarean. Meskipun diantara masyarakat masih ada yang menentang dan menganggap bahwa tradisi-tradisi yang dilaksanakan tersebut tidak sesuai dengan ajaran agama tertentu.

Teks/Foto: Ade Kasdeyanti