JURNAL REPO BALITBANG AGAMA JAKARTA DAN WAHID FOUNDATION JALIN KOLABORASI, PERKUAT RISET KEBIJAKAN KEAGAMAAN
  • Humas
  • 9 November 2024
  • 47x Dilihat
  • Berita

JURNAL REPO BALITBANG AGAMA JAKARTA DAN WAHID FOUNDATION JALIN KOLABORASI, PERKUAT RISET KEBIJAKAN KEAGAMAAN

Gambar

BLAJ (Jakarta) – Dalam upaya meningkatkan kualitas publikasi kajian kebijakan keagamaan, Tim Jurnal Religious Policy (REPO) dari Balai Litbang Agama Jakarta (BLA Jakarta) menjajaki kerja sama serta melakukan benchmarking dengan Wahid Foundation. 

Pertemuan ini berlangsung pada Jumat, 8 November 2024, di kantor Wahid Foundation, Menteng, Jakarta Pusat. Diharapkan, penjajakan kerja sama ini dapat memperkuat kajian kebijakan keagamaan, sehingga Jurnal Religious Policy (REPO) dapat menjadi referensi utama bagi akademisi, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum yang tertarik pada isu-isu keagamaan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Tim Redaktur Jurnal REPO, Kepala Balai Litbang Agama Jakarta, Irhason, serta Kasubbag TU Balai Litbang Agama Jakarta, Dian Retno Kencono. Turut hadir pula Alamsyah M. Ja’far dan Libasuttaqwa, peneliti dari Wahid Foundation.

“Kami ingin menjalin sinergitas dengan Wahid Foundation dalam membangun pengelolaan jurnal yang kami Kelola , karena kami melihat Wahid Foundation memiliki banyak kajian ilmiah . Sementara itu, kami memiliki ‘wadah’ untuk mempublikasikan kajian-kajian tersebut,” jelas Irhason Kepala Balai Litbang Agama Jakarta dalam sambutannya.

Irhason menjelaskan bahwa Jurnal REPO memiliki fokus pada analisis kebijakan keagamaan, evaluasi kebijakan keagamaan, dan pemikiran kebijakan keagamaan. Wahid Foundation dinilai memiliki jaringan yang luas, termasuk dengan perguruan tinggi dan masyarakat sipil, yang sejalan dengan visi Jurnal REPO.

Pengelola Jurnal REPO, Aris Widodo, menyampaikan harapannya terkait kemitraan dengan Wahid Foundation. "Harapan kami, dengan scope yang kami wadahi di Jurnal REPO, kemitraan atau kolaborasi dengan Wahid Foundation ini akan berlangsung sinergis karena banyak irisan scope antara keduanya," ujarnya.

Peneliti Wahid Foundation, Alamsyah, menyambut baik kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa Jurnal REPO memiliki kualitas yang sangat baik serta kelebihan sebagai jurnal yang diterbitkan oleh pemerintah, yang menurutnya “memiliki legitimasi berbeda dari jurnal di perguruan tinggi.” 

Wahid Foundation sendiri telah melakukan berbagai riset, antara lain tentang dampak pembangunan ekonomi terhadap ekstremisme kekerasan dan intoleransi, pemantauan HAM, serta kerukunan umat beragama, khususnya dalam program koperasi cinta damai. Alamsyah berharap hasil-hasil riset Wahid Foundation ke depan dapat diterbitkan di Jurnal REPO.

Peneliti Wahid Foundation, Libasuttaqwa yang juga hadir dalam pertemuan ini, menjelaskan beberapa cara agar jurnal ilmiah dapat lebih diminati oleh publik. "Perlu ada upaya untuk mengadakan konferensi yang meningkatkan keterlibatan publik. Selain itu, penting adanya editor bersertifikasi, seperti penerjemah bahasa Arab atau Inggris, dalam dewan editor untuk meningkatkan kualitas bahasa jurnal," ujarnya.

Libasuttaqwa juga menekankan pentingnya membangun jaringan dengan perguruan tinggi untuk memperkuat program-program Wahid Foundation, termasuk inisiatif seperti desa damai dan sekolah damai di Jawa Tengah. "Kami berharap dapat memperluas program ini di wilayah kerja lainnya, termasuk di Jakarta," tambahnya.

Kolaborasi antara Balai Litbang Agama Jakarta dan Wahid Foundation ke depannya diharapkan dapat terwujud dalam bentuk kajian riset bersama, yang hasilnya dapat dipublikasikan di Jurnal REPO. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan posisi Jurnal REPO sebagai jurnal ilmiah yang berkontribusi signifikan dalam pengembangan kebijakan keagamaan di Indonesia serta memperkuat perannya sebagai referensi utama dalam kajian kebijakan keagamaan.