Festival Film Pendek Moderasi Beragama 2024: Pengumuman Nominasi untuk Lima Kategori
Dewan juri seleksi Festival Film Pendek Moderasi Beragama (FFPMB) 2024 telah memilih 20 (dua puluh) film sebagai nominasi untuk lima katagori. Masing-masing 10 film untuk peserta umum dan 10 film untuk peserta pelajar.
Menurut Ketua Dewan Juri Seleksi FFPMB 2024 Aria Kusumadewa (61), tahun ini ada 299 judul film yang mendaftarkan sebagai peserta, dan 20 film yang terpilih sebagai nominasi hasil seleksi ketat berdasarkan kreativitas, kualitas produksi, dan pesan yang disampaikan.
“Secara umum, 20 Film Pilihan yang kami loloskan ini telah memenuhi unsur kelayakan pada unsur cerita. Semuanya sudah sesuai tema festival, unsur teknis dan konsep penyutradaraan serta unsur film pendek moderasi beragama,” tutur Aria yang juga merupakan sutradara independen.
Aria menyebut dari kategori peserta umum tim juri berhasil memilih 10 film pendek, yaitu; “Amin yang Sama” (Multimedia IAKN Ambon), “Guyub Rukun” (Mahija Production), “Islah” (Perspektif1 Film Studio), “Kolodete: Legenda Dari Tanah Brahmana” (Kalacemeti Riset & Aset), “Liang” (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), “Menyapa Terang di Ujung Malam” (UIN Sunan Kalijaga), “Padaw” (Komunitas), “Payung Persaudaraan” (Ishvara Media), “Selamat Berduka Cita Calliope” (Univ. Multimedia Nusantara) dan “Tasamuh” (UIN Raden Intan Lampung)
Sedangkan untuk film pendek kategori peserta pelajar yang masuk 10 nominasi adalah: “Di Balik Kejujuran” (Komunitas Sekolah), “Dhawak”(MAN 2 Tulang Bawang Barat), “Epetus (MTSN Jayawijaya – Papua Pegunungan), “Jakarta Charter (MAS Al-Ishlah Jenggawah), “Jum’at” (Initiative Team SMK), “Lontong” (MAN 1 Kota Malang), “Mahardhika” (Pondok Pesantren Al-Qur’an Dan Sains Nurani), “Makna Merdeka dalam Keberagaman” (Madrasah Aliyah Al Hamid Jakarta),“The Journey of Kampung Batik Djadoel” (SMKN 1 Pringapus ) dan “Wise”(RMB Production).
Aria juga menambahkan bahwa 20 judul film tersebut selanjutnya akan memasuki tahap penilaian Dewan Juri Utama. Ditahap ini nantinya film-film terpilih bisa ditetapkan sebagai nominasi atau calon pemenang sesuai unsur yang dilombakan. Unsur-unsur yang dilombakan tersebut berisi unsur cerita moderasi beragama terbaik, unsur penyutradaraan film moderasi beragama terbaik, unsur film pendek moderasi beragama terbaik dari kategori umum serta film pendek pelopor moderasi beragama terbaik dari kategori pelajar.
Dewan Juri Utama FFPMB 2024 adalah; Aria Kusumadewa untuk juri penyutradaraan terbaik, Dedi Mizwar untuk juri film pendek moderasi beragama terbaik dan Alissa Wahid untuk juri cerita.
Ketiga juri ini, masing-masing akan menetapkan sebanyak 3 (tiga)nominasi unsur cerita, tiga nominasi unsur sutradara, tiga nominasi film pendek kategori peserta umum, dan tiga nominasi film pendek pelopor moderasi beragama untuk kategori peserta pelajar.
“Hasil penjurian unsur-unsur nominasi akan kami umumkan pada Senin, 12 Agustus 2024 mendatang,” ungkap Aria yang juga pemenang Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia 2009.
Adapun cara untuk memberi peluang keterlibatan masyarakat luas dalam festival berskala nasional ini, panitia pelaksana FFPMB 2024 membuka pemilihan kategori pemenang untuk Kategori film moderasi beragama favorit.
Dikategori ini, pemenang tidak ditentukan oleh dewan juri utama tetapi, bisa dipilih oleh masyarakat langsung yang dapat me-like thriller pada film seluruh peserta yang sudah di-upload ke akun Youtube BLA Jakarta: https://www.youtube.com/@blajakarta7016
Menurut plt. Kepala Balai Litbang Agama Jakarta Wawan Hermawan, festival ini bertujuan untuk mengenalkan nilai-nilai moderasi beragama melalui medium film pendek, dan tahun ini telah menarik banyak peserta dengan karya-karya yang inspiratif dan bermakna.
Sebagai informasi, pada FFPMB tahun lalu dengan waktu penyelenggaraan selama tiga bulan, tercatat sebanyak 288 pendaftar judul film pendek. Sedangkan tahun ini terdaftar 299 judul film pendek dengan waktu pendaftaran kurang dari satu bulan (4-29 Agustus 2024). Dari data yang masuk, 181 film merupakan peserta umum dan 118 judul film kiriman pelajar.
“Saya sangat mengapresiasi semangat peserta tahun ini. Karena dengan waktu pendaftaran yang kurang dari satu bulan, ternyata pesertanya hampir menembus angka 300 film,” jelas Wawan.