Enumerator IKUB 2024 Bertemu Bidan yang Membantunya Lahir 41 Tahun Lalu
Sebuah momen mengharukan dialami seorang enumerator (petugas survei) Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) Kabupaten Belitung bernama Syarah Oktrissyanti. Saat bertugas di Desa Pangkallalang, Kecamatan Tanjung Pandan, dia bertemu dengan bidan yang membantunya saat dilahirkan 41 tahun lalu. Dan ini pertemuan pertamakalinya.
Pertemuan tak terduga ini terjadi saat Syarah melakukan survei di rumah Hj. Munirah, seorang lansia berumur 82 tahun yang dulu pernah berprofesi sebagai bidan di Rumah Sakit Timah Tanjung Pandan. “Awalnya saya tidak kenal dengan Bu Munirah, karena penentuan Bu Munirah sebagai responden Indek Kerukunan Umat Beragama merupakan hasil acak calon responden dari tim pusat,” ujar Syarah yang kesehariannya bertugas sebagai penyuluh agama Islam di KUA Tanjung Panda.
Seperti di rumah responden lain, Syarah memperkenalkan diri kemudian menjelaskan maksud dan tujuan melakukan wawancara. Ketika berbincang dengan Hj. Munirah, Syarah menceritakan kalau bundanya yang meninggal seminggu lalu juga pernah bekerja Rumah Sakit Timah. “Saat saya menyebutkan nama lengkap almarhum ibu saya, beliau langsung teringat dan menangis mendengar ibu saya telah meninggal. Ternyata mereka dulu bersahabat!” tutur Syarah yang juga terlihat haru menceritakan momen terduga ini.
Banyak cerita yang langsung disampaikan Hj. Munirah kepada Syarah mengenang kedekatannya dengan almarhumah ibunya. “Dari sini saya baru tahu ternyata Bu Munirah adalah bidan yang membantu ibu melahirkan saya 41 tahun lalu. Beliau juga cerita bagaimana perjuangan ibu saya ketika melahirkan saya,” kata Syarah.
Sontak, Syarah dan Hj. Munirah pun berpelukan haru. Keduanya tak menyangka akan bertemu kembali setelah sekian lama. Menurut Syarah, hubungan persabatan Bu Munirah dan ibunya terputus tidak lama setelah dia lahir. Karena keluarga Syarah harus pindah ke Jakarta mengikuti tugas sang Ayah.
Syarah merasa bersyukur dapat bertemu kembali dengan Hj. Munirah. Dia berterima kasih atas dedikasinya dalam membantu persalinan banyak ibu di Tanjung Pandan dan telah membawa banyak kebahagiaan bagi keluarga-keluarga di kota ini.
“Saya juga berterima kasih telah dipilih menjadi bagian tim enumerator Indeks Kerukunan Umat Beragama 2024. Melalui tugas enumerator, Allah mempertemukan saya dengan bidan yang melahirkan saya dan merupakan sahabat almarhumah ibu saya yang baru meninggal seminggu yang lalu. Sekarang Bu Munirah menjadi obat rindu bila kangen ibu,” kata Syarah.
Perjumpaan yang tak terduga ini juga mengambarkan betapa kecilnya dunia ini, di mana sebuah pertemuan kebetulan bisa mengungkapkan koneksi yang tak terduga antara dua orang yang pada awalnya mungkin saling asing satu sama lain. Meskipun terjalin dari kebetulan, pertemuan ini menghadirkan momen yang penuh makna bagi keduanya. Ini adalah pengingat bahwa di balik statistik dan data Indeks Kerukunan Umat Beragama, ada kisah hidup yang beragam dan mengharukan di setiap sudut masyarakat.