BLAJ Siap Terbitkan Jurnal Ilmiah Kebijakan Keagamaan
Tahun ini Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) akan menerbitkan jurnal ilmiah bernama Journal Of Religious Policy atau disingkat Jurnal REPO. Jurnal ini
menerbitkan artikel akademik berfokus pada kebijakan-kebijakan keagamaan, seperti; Analisis Kebijakan Keagamaan, Evaluasi Kebijakan Keagamaan, dan Pemikiran Kebijakan Keagamaan.
Kepala Balai Litbang Agama Jakarta Samidi mengatakan latar belakang pembuatan Journal Of Religious Policy karena adanya berubahan nomenklatur dari Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menjadi Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Sehingga pegawai yang awalnya fungsional peneliti berubah menjadi fungsional analis kebijakan.
“Berangkat dari sini maka timbulah ide ini untuk membuat jurnal ilmiah bagi jabatan fungsional lainnya di Kementerian Agama, misalnya; analis kebijakan, widya iswara, penyuluh, arsiparis, pranata humas, guru, dosen dan lain-lain. Karena selain sebagai sarana strategis dalam pengembangan kompetensi jabatan fungsional, jurnal ilmiah juga merupakan jalan menuju reputasi akademis dan syarat untuk kenaikan pangkat dan kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi,” ujar Samidi saat membuka kegiatan “Bedah Jurnal Religious Policy, Jurnal Kebijakan Kegamaan Balai Litbang Agama Jakarta” di Jakarta, Rabu (08/03/2023) lalu.
Samidi menambahkan saat ini ada sekitar 30 Jurnal ilmiah dibawah naungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Namun dari semua jurnal tersebut belum ada yang fokus pada kebijakan keagamaan.
Akademisi dari Universitas Buddhi Dharma Jakarta Harisa Mardiana yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini mengapresiasi inisiatif BLAJ membuat jurnal ilmiah berfokus pada kebijakan keagamaan. Menurutnya belum banyak jurnal ilmiah di Indonesia bahkan mungkin di dunia yang berfokus pada kebijakan keagamaan.
“Jurnal Religious Policy bisa menjadi tempat diskusi yang hidup, penuh hormat dan mendidik. Isu-isu tematik berfokus pada kebijakan agama, mengundang keragaman wawasan ilmiah kedalam journal ini dengan topik-topik kritis seperti multikulturalisme dari berbagai dimensi kehidupan,” tutur Harisa yang juga menjadi pengurus pusat Relawan Jurnal Indonesia (RJI).
Hal senada dikatakan pimpinan redaksi jurnal ilmiah Universitas Tarumanagara Jakarta Nuryasman. Dikatakannya jurnal ini sangat bagus karena bisa mendukung misi penelitian yang orisinal dan relevan serta menciptakan ruang untuk penelitian, advokasi dan diskusi.
“Journal Religious Policy menyebarkan pengetahuan melalui open-access publications yang memastikan bahwa individu dan organisasi accross the world bisa mendapat informasi tentang kebijakan keagamaan di berbagai daerah bahkan di berbagai negara,” jelasnya. (Aris Widodo N.)