BLAJ: Menyelenggarakan Pembekalan (Coaching) Pengumpulan Data, Survei Indeks Kerukunan Umat Beragama Tahun 2024
  • Humas
  • 13 Maret 2024
  • 73x Dilihat
  • Berita

BLAJ: Menyelenggarakan Pembekalan (Coaching) Pengumpulan Data, Survei Indeks Kerukunan Umat Beragama Tahun 2024

Gambar

Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) menyelenggarakan Kegiatan Pembekalan (Coaching) Pengumpulan Data “Survei Indeks Kerukunan Umat Beragama Tahun 2024” di Hotel Swissbel Residence Kalibata Jakarta pada tanggal Rabu, 13 Maret 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh 30 peserta, terdiri dari Pegawai BLAJ dan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang bertugas sebagai petugas lapangan survei indeks KUB tahun 2024.

Acara tersebut dibuka oleh Hery Susanto, Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Litbang Agama Jakarta. Dan Narasumber dalam acara kegiatan ini melibatkan Rosidin, Ketua Tim Nasional Evaluasi Indeks KUB Tahun 2024 dari Pusat Litbang Bimas Layanan Agama dan Keagamaan (BLAK) Balitbang Diklat Kemenag RI dan Rahmat Saehu dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Indeks kerukunan umat beragama atau IKUB 2024 merupakan program unggulan yang dicanangkan Kementerian Agama dan ini adalah tahun terakhir yaitu 2024, sebagaimana yang kita ketahui kegiatan IKUB ini sudah berjalan sejak tahun 2017". ujar Hery Susanto. 

Menurutnya, setiap tahunnya IKUB ini melibatkan peneliti kemudian juga melibatkan pegawai dan juga penyuluh agama. Untuk melakukan penelitian ini sudah ada templatenya jadi mohon untuk diikuti dengan sebaik-baiknya.

Tujuan diadakan kegiatan ini sebagai tahap persiapan untuk melaksanakan pengumpulan data lapangan indeks KUB di tiga wilayah survei Balai Litbang Agama Jakarta, yaitu Provinsi Banten, Lampung, dan Bangka Belitung.

Menurut Rosidin, salah satu aspek utama yang kami jaga dengan ketat adalah kualitas metodologi yang kami terapkan, mulai dari pengambilan sampel hingga tingkat responsif responden. Kami sadar bahwa dalam beberapa kasus, responden mungkin merasa takut atau cemas terhadap proses survei. 

"Untuk itu, kami berusaha untuk mengatasi masalah tersebut dengan berbagai pendekatan yang lebih ramah dan mengedepankan kenyamanan responden". tutur Rosidin. 

Lebih lanjut Rosidin, perbedaan signifikan antara survei yang akan kami laksanakan tahun ini dengan yang dilakukan pada tahun 2023 terletak pada desain angket dan lembar jawabannya. Kami telah memutuskan untuk mempersiapkan enumerator kami jauh lebih dini, termasuk dengan menyelenggarakan sesi coaching nasional, ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa semua enumerator kami memiliki pemahaman yang kuat tentang tujuan survei dan dapat mengelola interaksi dengan responden dengan lebih efektif.

Kegiatan ini merupakan bagian penting dari upaya Kementerian Agama dalam mengukur dan memahami dinamika kerukunan umat beragama di Indonesia. Hasil survei ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam formulasi strategi dan kebijakan yang lebih efektif dalam mempromosikan toleransi dan kerukunan antarumat beragama.