BLAJ Gelar FGD di 9 Daerah, Dorong Filantropi untuk Moderasi Beragama dan Bantu Mantan Napi Terorisme Bangun Ekonomi
Balai Litbang Agama Jakarta bekerja sama dengan Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendis Kemenag RI, Baznas, dan Densus 88 POLRI mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Moderasi Beragama dan Pemberdayaan Ekonomi Mantan Narapidana Terorisme. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 1 hingga 5 Juli 2024.
FGD ini dilaksanakan di sembilan Kabupaten/Kota yang tersebar di dua provinsi. Di Jawa Barat, kegiatan berlangsung di Kota Cirebon, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bogor. Sementara di Banten, dilaksanakan di Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Tangerang.
Tujuan FGD ini adalah untuk mendorong pemanfaatan sumber daya filantropi Islam bagi penguatan cara pandang dan sikap keberagamaan yang moderat serta penguatan kapasitas ekonomi bagi mantan narapidana kasus terorisme di Indonesia. Program ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mengurangi potensi radikalisme dan meningkatkan kesejahteraan mantan narapidana terorisme melalui dukungan ekonomi yang berkelanjutan.
Menurut ketua kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Ma’mun mengatakan "kerja sama antara BLAJ dengan Ditjend Diktis Kemenag RI, Baznas, dan Densus 88 POLRI menunjukkan komitmen bersama dalam menciptakan Indonesia yang lebih damai dan sejahtera. Melalui pendekatan moderasi beragama dan pemberdayaan ekonomi yang inklusif, kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, khususnya bagi para mantan narapidana terorisme yang sedang berusaha membangun kembali kehidupan mereka," ujarnya.
Dengan melakukan FGD ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan pemahaman moderasi beragama di kalangan mantan narapidana terorisme dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya integrasi ekonomi dalam mendukung proses reintegrasi mereka ke dalam masyarakat. Melalui kolaborasi antara Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendis Kemenag RI, Baznas, dan Densus 88 dalam kegaiatan ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama antar lembaga dalam menghadapi tantangan radikalisme dengan lebih efektif serta menciptakan lingkungan yang mendukung pembangunan sosial dan ekonomi berkelanjutan.