Mendeskripsikan Tradisi Keagamaan Dalam Manuskrip
BLAJ - Tahun 2020 ini, Bidang Lektur dan Khazanah Keagamaan Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) akan melakukan penelitian tentang “Tradisi Keagamaan dalam Manuskrip: Kajian Nilai-Nilai Agama dan Karakter”. Menurut Ketua Tim Penelitian Zulkarnain Yani, riset ini bertujuan mengungkap dan memahami nilai-nilai agama dan karakter yang terkandung di dalam tradisi keagamaan dalam manuskrip
“Riset difokuskan pada dua hal. Yaitu tradisi keagamaan dan manuskrip. Kajian pada tradisi keagamaan akan mendeskripsikan dan membahas nilai-nilai agama dan karakter apa saja yang dijadikan panduan dan pedoman dalam kehidupan beragama dan masyarakat. Sedangkan kajian pada manuskripnya berupa teks itu sendiri, bukan fisik manuskripnya. Fokusnya pada sejarah tradisi keagamaan dimulai (siapa tokoh, kapan dan kenapa tradisi keagamaan tersebut dilakukan), dan proses ritual tradisi keagamaan seperti dalam manuskrip,” ujar Zulkarnain saat membuka kegiatan Evaluasi Studi Awal dan Pembekalan Administrasi Penelitian Tradisi Keagamaan Dalam Manuskrip di Hotel Sofyan Jakarta, Senin (24/02).
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Balai Litbang Agama Jakarta Nurudin ini dihadiri sekitar 50 undangan yang terdiri dari peneliti, pemerhati naskah kuno, budayawan dan perwakilan Kementerian Agama. Sebagai nasumber kegiatan ini adalah dan Ketua Umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) Munawar Holil dan akademisi Universitas Islam Jakarta Abdul Aziz.
Menurut Munawar Holil, penelitian ini menarik karena dapat mencermati beberapa hal. Seperti nilai-nilai keagamaan apa yang terdapat dalam sebuah tradisi. Juga sistem pewarisan nilai-nilai keagamaan dalam tradisi yang dapat dilacak melalui sumber faktual berupa manuskrip. “Lewat riset ini kita juga bisa mengetahui bagaimana fungsi sosial sebuah manuskrip diimplementasikan dalam sebuah tradisi keagamaan yang masih hidup di masyarakat,” kata Munawar Holil.
Dia juga mengatakan Tradisi keagamaan yang baik dan hidup langgeng dalam suatu masyarakat dapat dipastikan sangat diperlukan oleh masyarakat di wilayah tersebut. Tradisi keagamaan yang positif dapat digunakan sebagai media untuk membentuk karakter SDM yang unggul seperti dicita-citakan pemerintah kita saat ini.
Dalam sambutan pembukaan kegiatan, Nurudin juga mengatakan kalau isi dalam sebuah tradisi harus ada dalam pendekatan penelitian. Apa sebenarnya fakta-fakta intelektual yang terdapat dalam manuskrip. “Bisa saja setiap manuskrip punya makna yang berbeda-beda, tergantung waktu dan keadaan saat naskah itu ditulis. Aspek apa yang akan dikaji dan mau diapakan nantinya kajian ini. Nah hasil penelitian ini nanti bisa dikomperasi dengan keadaan (politik, budaya, gender) hari ini,” ujar Nurudin.
Penelitian Tradisi Keagamaan dalam Manuskrip: Kajian Nilai-Nilai Agama dan Karakter ini akan dilakukan di empat lokasi, yaitu di Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta dan Cirebon Jawa Barat. (teks: Aris W Nuraharjo/foto: Heri Setiawan)