Menapak Jejak Intelektualisme Ulama Minangkabau
BLAJ - Salah satu kegiatan penelitian yang dilakukan Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) bidang Lektur dan Khazanah Keagamaan pada 2018 adalah melakukan pendataan manuskrip keagamaan. Baik yang masih disimpan perorangan maupun koleksi lembaga. Kegiatan ini bertujuan menghimpun data dan informasi awal mengenai keberadaan manuskrip keagamaan.
Penelitian kali ini difokuskan pada tiga provinsi, salah satunya Sumatera Barat. Pemilihan Sumatera Barat didasari data dan fakta bahwa wilayah ini kaya peninggalan khazanah keagamaan, baik berupa manuskrip (naskah tulisan tangan) maupun cagar budaya (masjid tua dan makam kuno).
Pada akhir Mei hingga awal Juni 2018, dua peneliti Balai Litbang Agama Jakarta Muhamad Rosadi dan M. Tarobin melakukan pendataan manuskrip keagamaan Minangkabau. Salah satu tempat yang dikunjungi adalah rumah kediaman Syaikh Sya’rani Khalil (92 Tahun) di Komplek Perguruan Islam al Manar Nagari Batuhampar, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota.
Nagari Batuhampar dulu dikenal sebagai pusat penyebaran agama Islam di wilayah Minangkabau. Banyak masyarakat dari luar pulau datang untuk mendalami ilmu agama. Hingga saat ini, masih bisa dijumpai jejak-jejak peradaban intelektual ulama Minangkabau.
Salah satu manuskrip keagamaan yang dimiliki Syekh Sya’rani Khalil adalah Kitab al Mukarrar. Kitab ini berisi uraian mengenai ilmu qira’at sab’ah. Keberadaan kitab ini menjadi salah bukti jejak intelektualisme ulama Minangkabau yang tersisa.
Di Nagari Batuhampar kita juga bisa berziarah ke makam Syekh Mhd Jamil bin Abdur Rahman. Berdasarkan inkripsi pada batu nisan, beliau lahir pada tahun 1873 dan wafat pada 06-04-1903. Syekh Mhd Jamil bin Abdur Rahman merupakan ayah dari Bung Hatta, Bapak Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia.(Foto: Dok/Teks: Rosadi, Aris W Nuraharjo)