Evaluasi Renstra Secara Periodik, Kemenag Jambi Ingin Kolaborasi Dengan  BLAJ
  • 9 Maret 2020
  • 773x Dilihat
  • Berita

Evaluasi Renstra Secara Periodik, Kemenag Jambi Ingin Kolaborasi Dengan BLAJ

BLAJ - Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi mengusulkan ada kolaborasi antara Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) dengan  Kemenag Jambi dalam mengevaluasi Rencana Strategis (Renstra) serta realisasi program-program di kanwil secara periodik setiap tahunnya.  Hal ini diungkapkan  H.A Rahman Sayuti, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf dalam kegiatatan  Fokus Group Discussion (FGD) dengan tim peneliti BLAJ di Kantor Kementerian Agama Jambi,  Kamis (5/3) lalu.

Menurut Sayuti, kolaborasi ini merupakan salah satu upaya agar pencapaian Restra bisa optimal setiap tahunnya, hingga lima tahun kedepan. “Litbang diharapkan bisa mengingatkan dan memberikan masukan yang bermanfaat mengenai langkah-langkah efektif bagi Kanwil Kemenag Provinsi dalam konsistensi pencapaian Renstra Kemenag RI mendatang,” ujar Sayuti.

Kegiatan Fokus Group Discussion (FGD) ini merupakan bagian dari pengumpulan data penelitian BLAJ 2020 tentang Evaluasi Pembangunan Bidang Agama Dalam Perspektif Pendidikan. Kegiatan ini dihadiri  Kabag Tata Usaha Kemenag Jambi H Julan dan jajaran pejabat di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Jambi. Tim peneliti BLAJ yang hadir dalam kegiatan  ini adalah Fikriya Malihah dan Moh Nurhadi.

Selain melakukan  FGD dengan jajaran Kanwil Kemenag Jambi, peneliti BLAJ juga melakukan audiensi dengan Ketua Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh)  Jambi, Solman di Kanwil Kementerian Agama Jambi.  Solman mengatakan  beberapa program prioritas  telah dilakukan oleh tim Pokjaluh Jambi. Salah satunya program pemberantasan buta akasara baca tulis Al-Qur'an bagi anak usia dini.  

 

 

 

 

 

foto: wawancara dengan Ketua Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh)  Jambi, Solman

“Program ini lahir dari keprihatinan kelompok kerja penyuluh mengenai persentase melek huruf baca tulis Al-Qur'an di Jambi yang sangat dominan, khususnya anak usia dini. Dalam melakukan kegiatan ini  kami (tim Pokjaluh-red)  berkolaborasi dengan da'i-da'i yang ditugaskan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kota dan kabupaten,” tutur Solman.  

Lebih jauh Solman mengatakan, saat ini jumlah penyuluh non-PNS di Provinsi Jambi sebanyak 974 orang,  melayani penyuluhan di 11 kabupaten dan kota.

Peneliti BLAJ kemudian melakukan audiensi dengan jajaran Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jambi. Kedatangan tim peneliti BLAJ disambut Wakil Ketua BAZNAS Jambi H. Prapto dan H.M.Ishak. Dari audiensi ini diketahui  BAZNAS Jambi telah melakukan pelaporan keuangan secara berkala setiap tahunnya.  Pada 2018 dan 2019 BAZNAS  Jambi telah diaudit oleh akuntan publik dan menerapkan laporan keuangan yang transparan.

H. Prapto  menjelaskan kalau koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi Jambi merupakan salah satu kunci sukses peningkatan jumlah zakat yang diterima  BAZNAS Jambi setiap tahunnya. Saat ini BAZNAS Jambi rutin melakukan pembinaan dan mendistribusikan zakat di sembilan titik lokasi Suku Anak Dalam, dari 12 titik yang ada di Jambi.

 

 

 

 

 

foto:Wakil Ketua BAZNAS Jambi H. Prapto dan H.M.Ishak

“Zakat yang didistribusikan ada dua jenis, yaitu zakat yang sifatnya untuk konsumtif dan zakat yang sifatnya produktif. Zakat konsumtif biasanya berupa pembagian sembako yang sering dilakukan pada Bulan Rhamadhan. Sementara itu zakat produktif disalurkan pada warga binaan yang ada di Kampung Kito, Kota Seberang Jambi,” kata H. Prapto.

Lebih lanjut H. Prapto mangatakan  memiliki rencana  membuat Z Mart yang nantinya diprioritaskan untuk menjual produk-produk dari warga binaan BAZNAS Jambi. (teks/foto: Moh Nurhadi, Fikriya Malihah)